Rabu, 17 Agustus 2011

mendidik anak


Lingkungan rumah dan pendidikan orang tua yang diberikan kepada anaknya dapat membentuk atau merusak masa depan anak.Oleh sebab itu masa depan anak sangat tergantung kepada pendidikan , pengajaran, dan lingkungan yang diciptakan oleh orang tuanya.. Apabila orang tua mampu menciptakan  rumah menjadi lingkungan yang Islami, maka anak akan memiliki kecenderungan kepada agama.
DR. M. Quraish Shihab, menjelaskan bahwa kehidupan keluarga, apabila diibaratkan sebagai satu bangunan, demi terpelihara dari hantaman badai, topan dan goncangan yang dapat meruntuhkannya, memerlukan fondasi yang kuat dan bahan bangunan yang kokoh serta jalinan perekat yang lengket. Fondasi kehidupan keluarga adalah ajaran agama, disertai dengan kesiapan fisik dan mental calon-calon ayah dan ibu. Beliau menambahkan bahwa keluarga merupakan sekolah tempat putra-putri bangsa belajar.
Pendidikan anak yang paling berpengaruh  dibandingkan dengan yang lain adalah keluarga sebagai pusatnya, karena seorang anak masuk Islam sejak awal kehidupannya, dan dalam keluargalah ditanamkan benih-benih pendidikan.Juga waktu yang dihabiskan seorang anak di rumah lebih banyak dibandingkan tempat lain, dan kedua orang tua merupakan figur yang paling berpengaruh terhadap anak, demikianlah pendapat Muhammad Quthub yang dikutip oleh Khatib Ahmad Santhut.
Al Ghazali mengatakan bahwa mendidik keimanan anak harus dengan cara yang halus dan lemah lembut, bukan dengan paksaan atau dengan berdebat, sehingga dengan metode yang lemah lembut materi pendidikan dapat dengan mudah diterima oleh anak.
Dalam adigum ushuliyah disebutkan al-Amru bi asy-syai’i amru biwasailihi, walil-wasaili hukmu al-maqoshidi , maksudnya ialah “perintah pada sesuatu (termasuk pendidikan) maka perintah pula mencari metodenya, dan bagi metodenya hukumnya sama dengan apa yang dituju.Senada dengan hal ini ada firman Allah yang berbunyi :
…وابتغوا اليه الوسيلة وجاهدوا في سبيله… (سورة المائدة :35)
Sehingga dalam proses pelaksanaannya, pendidikan Islam memerlukan metode yang tepat untuk menyampaikan materi-materi kepada anak, sehingga tujuan pendidikan yang diinginkan dapat dicapai.
Ada beberapa metode yang besar pengaruhnya untuk menanamkan keimanan kepada anak yakni :
  1. Teladan yang baik;
  2. Kebiasaan yang baik;
  3. Disiplin, hal ini sebenarnya sebagaian dari pembiasaan;
  4. Memotivasi;
  5. Memberikan hadiah terutama yang dapat menyentuh aspek psikologis;
  6. Memberikan hukuman dalam rangka kedisiplinan;
  7. Suasana kondusif dalam mendidik.
Menyusun sebuah metode harus mencakup tiga hal penting antara lain :
  1. Cara tersebut bertujuan untuk menjelaskan materi kepada anak didik.
  2. Cara tersebut merupakan cara yang tepat untuk menjelaskan, dan dipakai untuk materi tertentu serta situasi tertentu pula.
  3. Cara tersebut mampu memberikan kesan yang mendalam kepada anak didik.
Menurut Abdullah Nashih Ulwan metode yang paling efektif dalam mendidik anak adalah :
  1. Pendidikan dengan keteladanan.
  2. Pendidikan dengan adat dan kebiasaan.
  3. Pendidikan dengan nasehat.
  4. Pendidikan dengan perhatian.
  5. Pendidikan dengan memberikan hukuman.
Sementara Muhammad Zein menjelaskan bahwa metode yang mudah dilakukan para orang tua dalam mendidik anak-anaknya ada tiga yakni :
  1. Meniru.
  2. Menghafal.
  3. Membiasakan.
Mendidik anak pada periode pertama yakni usia 0-6 tahun, merupakan masa yang sangat penting. Karena semua informasi mempunyai pengaruh yang sangat mendalam dalam membentuk kepribadian anak. Anak akan merekam informasi apapun pada periode ini, sehingga pengaruhnya akan lebih nyata pada kepribadiannya setelah dewasa. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan para orang tua pada periode ini antara lain :
  1. Memberikan kasih sayang yang diperlukan oleh anak.
  2. Membiasakan anak untuk disiplin.
  3. Orang tua mampu menjadi teladan yang baik bagi anak.
  4. Membiasakan etika umum yang baik.
Periode selanjutnya ketika anak berusia 7-12 tahun. Anak pada periode ini lebih siap untuk belajar. Anak mau meniru dan mendengarkan nasehat, meskipun anak lebih mudah menyesuaikan diri dengan teman sebaya. Semangatnya sangat tinggi untuk belajar keterampilan tertentu. Masa ini sangat baik untuk mendidik dan mengarahkan anak sesuai dengan minat dan bakat yang ia miliki.Pada periode ini anak dapat diajarkan beberapa hal, antara lain :
  1. Pengenalan kepada Allah dengan cara sederhana, juga diajarkan
    1. Allah Esa tidak ada sekutu.
    2. Allah adalah pencipta alam semesta.
    3. Cinta kepada Allah.
    4. Mengajarkan sebagain hukum yang jelas, juga tentang halal dan haram.
    5. Mengajarkan baca Al Quran.
    6. Mengajarkan hak dan kewajiban sebagai hamba Allah.
    7. Mengenalkan tokoh-tokoh teladan yang agung dalam Islam.
    8. Mengajarkan etika umum.
    9. Meningkatkan sikap percaya diri anak dan juga tanggungjawab.
Pendidikan Islam memberikan ketentuan bahwa rentang usia peserta didik ialah sejak ia lahir sampai meninggal dunia. Manusia sejak lahir memerlukan pendidikan , selanjutnya pendidikan tersebut tetap diperlukan sepanjang hidunya sebagai sebuah proses.
Pendidikan Islam menggunakan konsep pendidikan sepanjang hayat (life long education). Sehingga manusia dalam rentang kehidupannya selalu memerlukan pendidikan, dengan  bimbingan, pembentukan, pengarahan, dan pengalaman. Semua itu dilakukan secara bertahap dan berbeda, disesuaikan dengan kebutuhan pada perkembangan usianya, begitu pun pada pendidikan tauhidnya.
Penyusun dalam konsep pendidikan tauhid dalam keluarga menggunakan 5 metode yaitu :
  1. Kalimat tauhid.
  2. Keteladanan.
  3. Pembiasaan.
  4. Nasehat.
  5. Pengawasan.